Tuesday 14 June 2016

Dalam Setiap Kejadian Kita Punya 2 Pilihan.

Setiap kejadian adalah berkah buat kita.


Apapun kejadian yang terjadi dalam hidup kita adalah berkah. Kejadian manis ataupun kejadian buruk adalah peristiwa yang mewarnai kisah hidup kita yang turut berperan menjadikan kita seperti sekarang. Kejadian manis membuat kita bahagia sementara kejadian buruk memberikan kita pelajaran. Semuanya itu menyatu menulis rangkaian kisah hidup yang mendewasakan kita.

Itu sebabnya setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita adalah berkah, anugerah, nikmat yang diberi Tuhan pada kita. Lewat kejadian itu kita memahami, kita mengerti, kita mengambil langkah ataupun kita berdamai dengan diri sendiri. Kita mengerti apa arti memiliki setelah kehilangan orang yang kita sayangi. Kita mengerti apa arti kesetiaan setelah kita terkoyak oleh penghianatan. Kita paham betapa pentingnya kejujuran setelah kebohongan menghancurkan hubungan kita.


Banyak kejadian, banyak berkah, banyak yang bisa kita dapatkan. Karenanya tak perlu melonjak kesenangan sampai lupa diri saat kejadian bahagia kita alami. Atau tak perlu tenggelam dalam kesedihan dan galau tiada henti saat kejadian buruk menimpa kita. Kejadian baik dan buruk mutlak kita alami sebagai proses memanusiakan kita. Kejadian itu memaksa kita untuk mengakui kelemahan sebagai manusia dan kebutuhan kita akan kasih sayang Tuhan.

Yang paling penting sebenarnya bukan kejadian apa yang menimpa kita, tapi sikap kita menghadapi kejadian itu.


Apa Kata Quotes?



IN ANY GIVEN MOMENT, WE HAVE TWO OPTIONS
Dalam setiap kejadian yang kita alami, kita punya 2 pilihan

TO STEP FORWARD INTO GROWTH
Terus maju menuju kebaikan dan peningkatan diri

OR TO STEP BACK INTO SAFETY.
Atau mundur teratur nyari aman

2 pilihan yang menentukan


Saat sebuah kejadian terjadi dalam hidup kita, tentu kita tak membiarkannya begitu saja. Kita pasti harus mengambil sikap bagaimana menghadapinya. Sebuah kejadian sedih dimana kita harus kehilangan orang yang kita kasihi, membuat kita berhadapan dengan dua pilihan, terus terpuruk dalam kesedihan dan rasa kehilangan, merasa tak bisa hidup tanpanya, ingin mati saja. Atau merelakannya dan melanjutkan hidup.

Setiap kejadian memberikan 2 pilihan bagi kita. Satu pilihan untuk terus maju menuju perbaikan dan peningkatan diri. Satunya lagi kita kalah dan memilih mundur untuk cari aman. Mengapa banyak yang mundur saat sebuah kejadian menimpanya? Karena maju itu butuh keberanian. Dan tak semua orang punya cukup keberanian untuk menghadapi tantangan. 

Katakanlah..kejadian yang baru saja kita alami, cukup memukul dan memporak porandakan hidup kita. Orang yang kita cintai harus kembali ke pangkuan Penciptanya. Kematian adalah mutlak, semua orang pasti akan mengalaminya termasuk kita. Hanya persoalan waktu saja. Selanjutnya apa yang akan kita lakukan setelahnya? Menangisi atau merelakannya? 

Ingatlah bahwa almarhum sudah tak punya pilihan lagi, tapi kita yang ditinggalkannya PUNYA PILIHAN. Kita masih hidup dan harus terus melanjutkan kehidupan. Mundur adalah pilihan aman dan tak butuh banyak waktu dan tenaga. Kita ingin mati saja, karena tak ada artinya hidup tanpanya? Betulkah demikian? Coba kita pikir baik-baik. Mengapa Tuhan mengambil orang yang paling kita cintai di saat kebahagiaan lagi kita nikmati? Karena Tuhan ingin kita belajar menghargai apa yang kita punya. Tuhan ingin kita kembali bersandar padaNya. Tuhan ingin kita belajar mengatasi rasa kehilangan kita.

Mundur dan cari aman itu pilihan paling mudah yang bisa dipilih oleh semua orang. Sementara berani melangkah maju butuh keberanian dan hanya sedikit orang yang mampu melakukannya. Jadilah sedikit orang itu! Kesuksesan dan kebahagiaan diperoleh bukan melalui jalan yang mudah, tapi jalan berliku yang dijalani dengan penuh keberanian dan ketabahan..

Salam...

No comments:

Post a Comment