Tuesday 19 July 2016

Jangan Pernah Mengabaikan Insting.

Apa itu insting?


Insting dikenal juga sebagai naluri. Kalo menurut Wikipedia sih naluri atau insting itu adalah suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu mahluk hidup dan diperoleh secara turun temurun (filogenetik).

Jadi naluri itu udah ada sejak lahir alias otomatis. Gak bisa dikira-kira atau dipaksain karena naluri biasanya muncul secara spontan. Kalo dipaksain bukan naluri namanya,  tapi nerka-nerka alias ngira-ngira.

Naluri yang paling kuat dimiliki oleh binatang. Mereka ini gak punya akal, jadi Tuhan kasi mereka naluri agar bia bertahan hidup. Ya..hewan buas nalurinya tetap buas, meski udah dipiara oleh manusia. Jadi bukan hal baru kalo ada pemilik hewan piaraan yang diterkam oleh piaraannya. Karena naluri binatang buasanya tetap ada. Salah sendiri, nyari hewan piaraan bukannya yang imut macam marmut, kelinci ato burung perkutut,  tapi yang serem serem semisal ular berbisa, buaya, macan, beruang bahkan anjing pemburu. Mereka ini tetaplah hewan buas yang punya naluri berburu dan suka mengoyak tubuh mangsanya. Jadi kalo salah perlakuan dan penangananbisa jadi peliharaan makan tuan. Seperti pernah ada kisah pemilik anjing yang diterkam oleh anjing peliharaannya di Manado. Karena saat keluar kota selama beberapa hari dia mengurung anjingnya dalam rumah tanpa memberinya makan. Sehingga pada saat pulang sang anjing sangat kelaparan dan nalurinya menyuruhnya mencari makan dan yang paling pertama dilihatnya bukan tuannya tapi makanan yang dibutuhkannya. Sang majikan tewas diterkam anjing kesayangannya.

Binatang selalu dituntun oleh instingnya untuk menemukan makanannya. Itu sebabnya macan gak pernah keliru kenalin daging sebagai makanannya dan rumput hanya untuk sapi.

Manusia selain diberi akal juga diberi naluri dan nafsu. Akal fungsinya buat mikir sementara naluri buat menimbang dan balikin pikiran ke fitrahnya. Semua orang dilahirkan suci dan cenderung untuk berbuat baik. Tapi nafsunya lah yang menyeret dia melakukan keburukan atau menjadi hamba kejahatan. Naluri inilah yang jadi penasehat dan pengingat, ada bahaya yang mengancam dan bagaimana harusnya menanganinya.
Kadang kalo seseorang pengen berbuat dosa, nalurinya bakalan ngasi alarm peringatan kalo yang dilakukannya itu salah. Akalnya kemudian menimbang tapi kembali lagi nafsu yang membujuk, itulah mengapa orang tetap ngerjain dosa.



Apa Kata quotes?



NEVER IGNORE YOUR FIRST INSTINCT
Jangan pernah mengabaikan instingmu

JUST BECAUSE IT ISN'T WHAT 
YOU WANT TO BELIEVE.
hanya karena itu tak seperti yang kamu inginkan


Jangan pernah mengabaikan insting


Insting itu pengingat untuk selalu melakukan hal yang benar. Naluri akan selalu berbisik untuk memilih melakukan kebenaran daripada melakukan kejahatan. Hanya nafsu seringkali menyesatkan manusia, memberitahu seolah-olah kejahatan itu pilihan yang tepat. Nafsu menipu mata manusia seolah-olah maksiat dan kejahatan itu akan berbuah manis. Tapi nyatanya tak pernah ada kejahatan yang berbuah manis. Kejahatan pasti membawa celaka.

Gak sama dengan binatang yang selalu mengikuti nalurinya, karena itulah satu-satunya yang mengatur tindakannya, manusia lebih kompleks. Seringkali naluri memperingatkan manusia untuk memilih sebuah tindakan. Tapi manusia masih bisa memutuskan mengikutinya atau tidak. 

Kebanyakan kita mengabaikan bisikan hati nurani karena gak sesuai apa yang diinginkan. Hati nurani sudah membisikkan agar jangan mendekati narkoba, karena narkoba berbahaya dan mengakibatkan kecanduan. Tapi ajakan teman hang out susah buat ditolak, gak mau dianggap kampungan, gak pengen dibilang gak berani mencoba dan rasa gak enak menolak ajakan temen, bikin kita nekat mencobanya. Kita abaikan peringatan yang dibisikkan hati nurani. Insting mengatakan agar kita menjauhinya, tapi yang kita lakukan malah sebaliknya. Akhirnya kita terjerumus dan baru sadar bahwa harusnya kita mendengarkan peringatan hati nurani saat sudah terlambat. Saat narkoba telah meracuni semua organ tubuh kita.

Begitu juga saat insting memperingatkan kita untuk hati-hati menerima seseorang sebagai partner bisnis. Mungkin dia adalah penipu. Tapi bayangan keuntungan yang begitu besar mengabaikan pertimbangan kita. Begitu kejadain kita tertipu barulah penyesalan menyesak dalam hati.

Ya.. itulah sikap kebanyakan manusia. Hanya ingin melakukan apa yang diinginkannya, tak peduli apakah itu benar atau salah. Insting adalah polisi yang selalu mengarahkan manusia ke jalan yang benar tapi mengapa kebanyakan manusia mengabaikannya? Pesona materialisme, konsumerisme dan pemujaan pada harta benda menyilaukan mata manusia. Bukan lagi idealisme dan kebenaran yang jadi tujuan hidup tapi kekayaan dan tumpukan materi. Jika nurani mengingatkan sesuatu yang kita sukai dengan senang hati kita akan mengikutinya. Tapi jika tak sesuai kita cenderung mengabaikannya.

Harusnya kita tak pernah mengabaikan insting/hati nurani meskipun itu tak sesuai keinginan kita. Karena nurani gak pernah salah...
Jika tak ingin celaka, jangan pernah mengabaikan insting..

Salam...

No comments:

Post a Comment