Thursday 29 December 2016

Menyikapi Kebencian Orang Sama Kita

Banyak yang benci?


Punya banyak haters? Santai aja ! Kamu suka ato gak suka yang namanya haters bakalan terus ngebenci kamu. Namanya juga HATERS, orang yang sukanya membenci orang lain. Kalo yang nyayangi kamu pasti namanya LOVERS. Haters itu nyebelin, gak sih? Apa aja yang dia liat ke kamu pasti ada kekurangannya. Dan dia dengan suka cita nunjukin kekurangan itu ke orangnya, ke kamu. Kalo kamu udah liat dan ngerasa gak nyaman, dia bakal bahagiaaaaa banget. Karena dia sukses bikin kamu gak nyaman sama dirimu sendiri.

Haters benci sama kamu dan tujuannya dia pengen kamu juga benci sama dirimu sendiri. Padahal kalo mau dipikir sih, sebenarnya haters benci sama dirinya sendiri lho, baca artikelnya di sini. Gimana berurusan dengan ulah para haters, juga udah pernah saya tulis di artikel gimana berurusan dengan haters? Haters adalah masalah kalo kita pikir sebagai masalah. Tapi kalo kita cuek..??? Silakan membenci, Emang Gue Pikirin???




Apa kata quotes?


 I DON'T GIVE ANY REASON FOR ANYONE TO HATE ME
(Gue gak ngasi alasan apapun buat orang lain benci gue)

THEY CREATE THEIR OWN LITTLE DRAMA WITH JEALOUSY
(Mereka aja yang ciptain drama mereka karena rasa cemburu)


Menyikapi kebencian


Siapapun gak mau dibenci orang. Kalo ada yang rela dan suka dibenci artinya ada yang salah di otaknya. Kita semua pengen disukai, dicintai dan diinginkan orang lain. Tapi sekuat apapun kita berusaha tetap aja ada yang benci, ada yang gak suka, ada yang ilfill sama kita. Itu kenyataan yang harus diterima. Lalu gimana dong?


Yang paling penting tuh kitanya.

Fokusnya ke kita bukan ke orang lain. Kita gak pernah meminta orang lain buat ngebenci kita. Kita gak punya alasan buat bikin orang lain ngebenci kita. Kita juga gak punya rasa benci sama mereka. Kalo toh mereka tetap membenci itu di luar kontrol kita. Kita hanya bisa mengontrol pikiran dan tindakan kita bukan pikiran dan tindakan orang lain. Apapun yang kita lakukan pasti dinilai orang. Kamu suka ato gak, orang pasti akan menilai. Penilaian itu bisa berujung suka atau benci. Kalo suka, syukur. Kalo gak, juga syukur. Kok syukur sih? Syukur bukan kita yang ngebenci, syukur bukan kita yang punya penyakit hati.

Kalo orang lain ngebenci kita karena mereka sendirilah yang menciptakan drama di mana mereka sebagai pemeran utamanya sekaligus penulis ceritanya merangkap sutradara pula dan kita "hanya" sebagai pemeran pembantu. Kita turut terlibat dalam dramanya karena mereka menginginkannya, bukan kita yang memintanya. Mereka menciptakan drama yang menyedihkan dan menyakitkan hatinya sendiri. Akhirnya mereka jadi sedih dan sakit beneran. Di mana andil kita dalam kesedihannya. Bukan kita yang menciptakan drama, mereka sendiri yang sibuk memproduksinya..!!

Lalu apa yang harus kita lakukan? 

Ya.. cuek!

Mereka cemburu, trus membenci, gak suka dan selalu ilfil liat kita. Dia sibuk bikin cerita jelek tentang kita. Kalo kita tanggapin artinya kita terganggu dengan ulahnya (itu memang yang diinginkannya). Kalo ditanggapin bisa terjadi konflik, pertengkaran dan permusuhan. Hadapi semua kejahatannya dengan senyum. Kebenaran bakal terungkap. Karena orang gak percaya gosip, mereka percaya ama perbuatan dan apa yang mereka lihat dari keseharian kita. Ngapain juga ditanggapin? Gak penting banget ! Masih banyak hal penting lain yang butuh fokus kita. Gak usah ngabisin energi urusin para haters. Suka ato gak, mereka akan terus membenci. Jadi biarin aja dia hidup dengan kebenciannya dan kita hidup dengan ketenangan.. 

Emang kalo kita urusin, dia jadi brenti ngebenci kita? Gak ada jaminan. Kalo kita cuekin, dia pun tetap ngebenci kita. Masalahnya di dia, bukan di kita. Karena udah ada mindset di kepalanya kalo kita pantas untuk dibenci. Jadi buat apa diurusin? Biarlah dia dengan dramanya dan kita dengan hidup kita. Haters akan tetap jadi haters selama dia menginginkannya. 

Salam..

No comments:

Post a Comment