Wednesday 8 February 2017

Ini Hadiah Terbaik Yang Diberi Ayah Saya

Kita semua suka hadiah..


Seringkali sebagai seorang anak kita suka banget menanti-nanti hadiah dari orang tua kita di momen-momen tertentu seperti kenaikan kelas, ulang tahun, sembuh dari sakit. Kalo bisa sih kita pengennya ulang tahun dua kali dalam setahun biar dapet hadiahnya sering-sering.

Belum lagi hadiah dari temen-temen, dari kakek nenek, tetangga atau para paman dan bibi. Pokoknya panen hadiah itu nyenengin, iya nggak? Kenapa? Karena kita ngerasa jadi pusat perhatian dan semua orang nyayangin kita. Wujud kasih sayang diberikan lewat hadiah. Begitulah mata seorang anak kecil melihat cinta dan kasih sayang orang di sekitarnya.


Apa kata Quote?


MY FATHER GAVE ME THE GREATEST GIFT 
(Ayah saya memberikan hadiah terbaik)

ANYONE COULD GIVE ANOTHER PERSON;
(yang bisa diberikan seseorang pada orang lain)

HE BELIEVED IN ME
(yaitu, dia percaya pada saya)

Dipercaya.


Kata ini sangat menarik untuk dikaji. Kenapa kita memilih Presiden Jokowi untuk menjadi pemimpin negeri ini? Karena kita percaya padanya. Percaya dia bisa berbuat banyak untuk bangsa ini. Ya.. kepercayaan itu penting. 

Seorang anak yang dipercaya oleh orang tuanya, pasti bisa menaklukkan dunia. Gak ada yang lebih mengenal seorang anak dibanding orangtuanya. Tugas terpenting orang tua adalah mensupport anaknya agar mereka bisa memilih apa yang terbaik bagi dirinya, tanpa paksaan tanpa ancaman dan tanpa kekerasan. 

Mengapa ada anak nakal yang selalu bikin onar, bikin gaduh, bikin masalah bagi orang tuanya? Apa anaknya mau membuat malu orang tua? Percaya deh, kita semua ini anak dari orang tua kita. Jauh di dalam lubuk hati terdalam kita pengen menjadi anak yang membanggakan. Kita pengen orang tua bangga sama kita. Membanggakan orang tua identik dengan membahagiakan hatinya, seolah gak percuma membesarkan, membiayai dan membimbing kita.

Tapi sebagian orang tua, mungkin juga kita terlalu campur tangan dalam kehidupan anak-anaknya. Itu hak sebagai orang tua, memang. Tapi anak-anak itu bukan barang atau properti pribadi yang bisa diperlakukan seenaknya. Mereka itu manusia yang punya  pikiran dan punya keinginan sendiri. Orang tua boleh turut campur selama tujuannya untuk mensupport dan mengarahkan, bukan ngatur dan mengontrol hidupnya seperti robot yang bisa dikendalikan dengan remote.

Anak butuh dipercaya oleh orangtuanya. Kepercayaan itu menjadi cambuk baginya untuk berhasil dan menjadi anak baik. Jika kepercayaan itu gak pernah diberi maka anak akan berbuat seenaknya kalo perlu melawan orangtuanya. Cara itu dia lakukan sebagai protes untuk mengambil alih hidupnya yang selama ini berada di bawah kontrol orang tua. Orang tua yang terlalu mengontrol, terlalu mengekang gak akan pernah menghasilkan anak yang sukses. Kontrol diberlakukan karena orang tua gak percaya pada anak. Akhirnya karena gak dipercaya anak juga menjadi gak percaya pada dirinya dan memilih untuk menjadi gagal sekalian. Untuk menghukum orangtuanya yang terlalu mengontrol kemudian melemparkan kesalahan itu pada mereka.

Membesarkan anak memang gak ada sekolahnya. Tapi jika seperti yang dilakukan oleh ayah saya, dia percaya pada saya. Dia biarkan saya melakukan yang saya inginkan, dengan tetap mengawasi dari belakang. Kontrol boleh ada sebatas untuk membetulkan arah yang salah, setelah arahnya benar kontrol dikembalikan pada anak untuk melanjutkan hidupnya. 
Percayailah anak-anak anda, maka anda akan menghasilkan anak yang bukan saja sukses tapi bahagia...

Percayai anak, maka dia akan jadi anak yang sukses dan bahagia


Salam..

No comments:

Post a Comment