Wednesday 15 March 2017

Ngapain Mesti Kuatir Dengan Kata Orang?

Kuatir itu penyakit.


Seringkali kita suka stres, pusing dan gak berani bertindak karena takut dengan penilaian dan kata-kata orang. Mau berbuat A, ntar dulu deh..ntar orang kesannya gimana? Mau bertindak B suka mikir, ntar reaksi orang-orang gimana? 

Mengapa kita begitu peduli dengan kata-kata, penilaian dan reaksi orang lain terhadap kita? Karena semua orang ingin disukai. Semua orang pengen merasa penting. Semua orang ingin disetujui. Karena persetujuan itu membuatnya merasa berharga. Sementara kita gak bisa menebak apa pikiran orang lain terhadap kita. Akhirnya sebelum bertindak kita mikir, gimana nih? Perlu dilakukan gak, gimana kira-kira tanggapan orang? 

Secara gak sadar kita menuh-menuhin pikiran dengan kekuatiran yang gak perlu. Padahal kuatir itu penyakit yang bisa menggerus kebahagiaan kita. Kita pun gak bisa menerima penilaian yang jujur apalagi kalo itu berupa kritik atau komentar yang menyudutkan kita. Kita hanya mau dengar pujian, kata-kata yang enak dan sesuai dengan keinginan kita.



Apa kata quotes.


DON'T WORRY ABOUT OTHERS PEOPLE OPINION OF YOU
(Gak perlu pusing dengan pendapat orang tentangmu)

GOD NEVER TOLD YOU TO IMPRESS PEOPLE
(Tuhan gak nyuruh kamu buat mengesankan orang lain)

ONLY TO LOVE THEM
(Tapi untuk mencintai mereka)


Kita mahluk sosial


Karena kita hidup saling bergantung satu sama lain, bukan hanya pada manusia tapi juga hewan dan tumbuhan. Karena kita saling membutuhkan, Tuhan memerintahkan kita untuk berinteraksi dengan mereka secara lebih baik. Interaksi yang saling memberi manfaat. 

Interaksi yang positif hanya bisa diperoleh jika kita mencintai mereka. Dan kita gak bisa mencintai kalo kita kebanyakan penilaian dan prasangka terhadap orang lain. Bahkan orang yang gak kita kenal sekalipun kita udah punya penilaian tersendiri. Karena kalo udah menilai Desi pecicilan, Ambar itu angkuh, Arman sok kaya, Dedi apatis, Tino gampang emosi dan Eti suka ngambek, maka itulah yang terbetuk di kepala kita tentang mereka. Kita gak bisa menyayangi mereka karena yang terbayang langsung pikiran negatif yang terlanjur melekat sama diri mereka. (baca : Tugas kita bukan untuk menilai orang)

Pernah mikir gak kalo ada orang yang nanyain tentang si A? Yang kita bayangin langsung penilaian kita, "Ooo si A yang botak itu ya?" atau "Si A yang suka jual mahal?" Ini menutup potensi positif yang dimiliki si A di mata kita karena yang terbayang langsung kekurangan atau sikap negatif yang kita sematkan padanya. Padahal belum tentu penilaian kita benar. Belum tentu di suka jual mahal, mungkin saja memang dia orangnya cool, pemalu atau kalem. Cool, pemalu dan kalem itu gak sama dengan jual mahal. Kalo pun dia botak, masalahnya di mana? Emang orang botak gak bisa dijadikan temen? Apakah kualitasnya sebagai manusia menurun hanya karena dia botak? Gak kan?

Tuhan nyuruh kita buat mencintai sesama, bukan buat mengesankan mereka. Lakukan sesuatu yang memang perlu kamu lakukan untuk mencapai impian dan tujuan hidup kamu, bukan karena pengen mengesankan orang lain. "Wah lu hebat nih, bisa ngelakuin hal spektakuler semacam itu!" Tapi karena memang kamu ingin melakukannya, kamu perlu melakukanya, kamu melakukannya untuk dirimu sendiri.

Kalopun orang lain mencela, so what? Mereka bebas-bebas saja berpendapat kok ! Itu dijamin undang-undang lho ! Tapi satu yang perlu kamu pahami, kalo yang dicela bukanlah dirimu, bukan kamu sebagai pribadi. Bisa saja kelakuanmu, bisa saja caramu berbicara, caramu memperlakukan orang lain, metode yang kamu pake, yang semuanya itu gak mendefinisikan siapa dirimu sebenarnya. Karena semua itu bisa diperbaiki dan ditingkatkan.  (baca: mengapa orang menilai?)

Jangan pernah takut melakukan sesuatu karena kuatir dengan pendapat orang lain. Suka atau nggak, kamu lakukan ato nggak, mereka tetap akan menilai dan memberikan pendapat. Kamu gak akan pernah menang melawan orang lain. Jadi lebih baik kamu eksekusi, lakukan yang ingin kamu lakukan. Karena kalo kamu menunggu dipuji baru mau bertindak, kamu gak akan pernah mulai. Karena gak ada pujian yang gratis...butuh usaha dan kerja keras ke arah itu.

Kalo memutuskan gundul...ayo aja..! Orang suka ato gak, itu urusan mereka.

Salam...

No comments:

Post a Comment